Kinerja Bank
  • Home
  • About
  • Analisa Keuangan
  • Peringkat
    • Bank
    • BPR
  • Sign InSign Up

Analisa Kinerja Keuangan Bank Mandiri Q4 2020

Analisa dinilai berdasarkan data bank (bank only) dari laporan keuangan publikasi triwulanan per 31 Desember 2020 yang menunjukkan kondisi keuangan sebagai berikut:

Capital

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Capital (Rp. Juta)164,657,355188,828,259-12.8 %0
ATMR Resiko Kredit, Operasional dan Pasar827,461,178882,905,621-6.28 %
CAR19.9 %21.39 %-6.97 %10
Tier 1 Capital to Total Capital94.53 %94.88 %-0.37 %10
Capital to Total Assets13.62 %16.73 %-18.6 %8

Pada kwartal 4 2020, capital BANK MANDIRI mencapai Rp. 164,65 triliun menurun  sebesar minus 12.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan modal ini  antara lain karena mengecilnya cadangan tambahan modal lainnya dari Laba tahun-tahun lalu dan Laba tahun berjalan serta adanya penambahan pada Pajak tangguhan, Aset tidak berwujud dan Penyertaan yang diperhitungkan  (lihat Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).  Rasio CAR tahun 2020 naik  menjadi 19,9%, dan angka ini berada diatas ketentuan CAR minimum  sebesar 8% sampai dengan 14% sesuai dengan peringkat kesehatan dan profil risiko yang ditetapkan OJK.

Asset

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Total Assets (Rp. Juta)1,209,045,4411,128,683,8757.12 %
Gross Loan (Rp. Juta)763,603,416792,351,117-3.63 %
NPL to Gross Loan3.29 %2.39 %37.66 %8
NPL Net0.43 %0.84 %-48.81 %8
CKPN to Aset Produktif5.36 %2.88 %86.11 %6
Impairment for Financial Assets1.59 %0.88 %80.98 %10
CKPN63,913,75729,931,491113.53 %
PPA Wajib dihitung35,753,34327,828,96928.48 %
Pemenuhan PPAP178.76 %107.56 %66.21 %10
Total asset BANK MANDIRI per 31 Desember 2020 naik sebesar  7,12% menjadi Rp. 1.209 triliun dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini antara lain karena adanya  peningkatan pada  Penempatan pada Bank Indonesia,  Surat berharga yang dimiliki dan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), (lihat neraca).

Pemberian kredit tahun 2020 turun sebesar minus 3,63% menjadi Rp. 763 trilyun, sehubungan dengan kondisi perekonomian yang terus menurun karena dampak pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama 1 tahun. Dilihat dari rasio NPL to Gross Loan, kredit bermasalah meningkat cukup signifikan (37,66%) menjadi 3,29% dari sebelumnya 2,39%. Namun rasio  NPL net  tetap dijaga sebesar 0,43%, dan masih berada di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu maksimal 5%. Kredit yang di restrukturisasi juga meningkat 178% dari Rp. 57 triliun menjadi Rp. 160 triliun (lihat Kualitas Aktiva Produktif).

Rasio CKPN terhadap aset produktif meningkat dari 2,18% menjadi 6,22%. Peningkatan ini karena adanya cadangan yang disiapkan untuk aset produktif yang bermasalah.  Terlihat dari pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP) yang sebesar  178,76%. Hal ini berarti, manajemen BANK Mandiri menyiapkan pencadangan yang kuat  dengan tujuan untuk mengantisipasi potensi kerugian apabila aset produktif macet.

Secara umum, kualitas asset BANK MANDIRI tergolong sangat baik karena rasio NPL di bawah ketentuan OJK dan coverage ratio atas aset bermasalah berada jauh diatas 100%.


Earning & Efficiency

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Total Profit (Rp. Juta)14,155,31925,449,980-44.38 %0
ROE9.36 %15.08 %-37.93 %4
ROA1.64 %3.03 %-45.87 %4
BOPO80.03 %67.44 %18.67 %4
Biaya Operasional Non-Bunga to Total Aset4.15 %3.64 %13.91 %8
Biaya Operasional Non-Bunga to Pendapatan Bunga69.77 %53.89 %29.48 %6
NIM4.48 %5.46 %-17.95 %6
Funding Cost2.53 %2.9 %-12.62 %10
Fee Based Income to Total Income11.89 %12.4 %-4.08 %6
Pembayaran Deviden0.0 %0.0 %0 %0
Total profit  31 Desember 2020 turun cukup signifikan (-44,38%) dari Rp. 25,4 trilyun menjadi Rp. 14,1 trilyun. Penurunan ini karena adanya Pendapatan bunga bersih yang minus 7% dari Rp. 50,3 triliun menjadi Rp. 46,8 Triliun dan peningkatan beban biaya  pada Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 96% dari Rp. 9,8 triliun menjadi Rp. 19,2 triliun (lihat Laporan Laba Rugi), dan tercermin pada ROE yang menurun dari 15,08% menjadi 9,36%.

Walaupun demikian ROE kwartal IV tahun 2020 ini masih berada jauh  diatas quality level 5% (rata-rata suku bunga deposito tahun 2020). Ini mencerminkan efektifitas permodalan BANK MANDIRI dalam menciptakan laba masih sangat optimal.​ Rasio ROA BANK MANDIRI tahun 2020 juga menurun dari 3,03%  menjadi 1,64% dan berada pada angka yang dinilai masih baik karena  melampaui quality level diatas 1%.

Dibandingkan dengan peer bank (BRI, BCA dan BNI), profit atau laba bersih BANK MANDIRI tahun 2020 sebesar Rp. 14,15 triliun adalah yang terbesar ketiga. Demikian juga untuk ROE sebesar 9,36% dan ROA sebesar 1,64% merupakan tertinggi ketiga diantara peer bank (lihat  perbandingan peer bank). 

Rasio BOPO per 31 Desember 2020 naik dari  67,44% menjadi 80,03%. Angka ini dinilai kurang  bagus karena berada diatas batas normal 70%.  Perlu menjadi perhatian Manajemen BANK MANDIRI untuk menjaga biaya operasional ini sampai batas normal, agar dapat mempertahankan efisiensi perseroan.

NIM BANK MANDIRI tahun 2020 turun minus 17,95% dari 5,46% menjadi 4,48%. Hal ini dinilai masih sangat baik karena berada di atas quality level, yaitu lebih besar dari 3%. Sementara, rasio funding cost tahun 2020 masih sangat bagus, dengan trend menurun dari 2,9% menjadi 2,53%, seiring dengan penurunan BI 7-Day Reverse Repo rate menjadi 4,00% pada 15 Juli 2020.   

Pendapatan fee based income tahun 2020 dari provisi komisi menurun dari 12,4% menjadi 11,89%. Angka rasio ini cukup baik karena diatas 10%, yang berarti pendapatan operasional dari Komisi/provisi/fee dan Administrasi  berkontribusi pada laba perseroan.

Secara umum kondisi profitabilitas  BANK MANDIRI tergolong sangat baik,  namun efisiensi operasional perlu lebih ditingkatkan.

Liquidity

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Customer Deposit (Rp. Juta)908,956,306815,105,54111.51 %10
Low Cost Deposit68.51 %67.75 %1.11 %8
Loan to Deposit Ratio82.95 %96.37 %-13.93 %10
Liquid Asset to Total Asset12.62 %9.32 %35.36 %10
Liquid Asset to Customer Deposit16.79 %12.91 %30.02 %10
Interbank Ratio481.18 %206.7 %132.79 %10
Loan to Funding Ratio81.16 %94.35 %-13.97 %10
Customer deposit pada kwartal IV 2020 naik sebesar 11,51% dari Rp. 815 triliun menjadi Rp. 908 triliun. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya Giro (20%), Tabungan (7%) dan Deposito (9%), (lihat Neraca) . Meningkatnya dana masyarakat ini  menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BANK MANDIRI. Dan low cost deposit  berupa Giro dan Tabungan masih  mendominasi dana pihak ketiga sebesar 68%, dengan trend meningkat.

Rasio LDR pada tahun 2020 menurun  dibanding tahun 2019 menjadi sebesar 82,95%. Penurunan ini karena adanya kenaikan DPK yang lebih besar (11,51%)  daripada kenaikan Kredit (-3.63%) (lihat neraca). LDR BANK MANDIRI tahun 2020 berada di bawah ambang batas maksimal 92%, sehingga masih perlu melakukan peningkatan ekspansi kredit .

Rasio liquid asset terhadap total asset selama tahun 2020 meningkat cukup signifikan dari sebesar 9,32% menjadi 12,62%. Angka rasio ini masih memadai  sebagai reserve untuk mendukung likuiditas, karena berada di atas angka 12%. Demikian juga rasio likuid aset terhadap Dana Pihak Ketiga tahun 2020 yang sebesar 16,79% sangat memadai untuk ketersediaan likuiditas karena berada diatas batas standar 15%.

Secara umum likuiditas BANK MANDIRI sangat memadai dilihat dari level of liquid asset yang cukup.

Kesimpulan

Kondisi keuangan BANK MANDIRI tahun 2020 dinilai kuat tercermin dari permodalan dengan CAR yang berada diatas ketentuan minimum OJK, dan  kualitas asset yang bagus dengan NPL yang masih berada dibawah standar. Dari aspek  profitabilitas dan ROA, ROE sangat baik dan berada di atas quality level. Namun dari aspek efisiensi masih perlu ditingkatkan karena melampaui batas normal. BANK MANDIRI dinilai mampu mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena pencadangan aset mencapai 178%, dan kecukupan likuiditas sangat memadai karena rasio  liquid asset terhadap total asset berada diatas angka standar. 

Bagikan:
Company
HomeAbout UsDisclaimerKebijakan Privasi
Features
Sign InSign UpAnalisa BankPeringkat Bank

Kinerja Bank

Copyrights © 2023, kinerjabank.com
Dikembangkan di Bali, oleh Tim Kinerja Bank