Kinerja Bank
  • Home
  • About
  • Analisa Keuangan
  • Peringkat
    • Bank
    • BPR
  • Sign InSign Up

Analisa Kinerja Keuangan Bank BRI Q4 2020.

Analisa dinilai berdasarkan data bank (bank only) dari laporan keuangan publikasi triwulanan per 31 Desember 2020 yang menunjukkan kondisi keuangan sebagai berikut:

Capital

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Capital (Rp. Juta)183,337,537195,986,650-6.45 %0
ATMR Resiko Kredit, Operasional dan Pasar889,596,695869,020,3882.37 %
CAR20.61 %22.55 %-8.6 %10
Tier 1 Capital to Total Capital95.07 %95.42 %-0.37 %10
Capital to Total Assets12.89 %14.59 %-11.63 %8

Pada kwartal 4 2020, capital BANK BRI mencapai Rp. 183,33 triliun menurun  sebesar minus 6.45% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 195,98 triliun.  Penurunan modal ini  antara lain karena mengecilnya cadangan tambahan modal lainnya dari  Laba tahun berjalan dan adanya penambahan pada Pajak tangguhan  (lihat Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).  Rasio CAR tahun 2020 naik  menjadi 20,61%, dan angka ini berada diatas ketentuan CAR minimum  sebesar 8% sampai dengan 14% sesuai dengan peringkat kesehatan dan profil risiko yang ditetapkan OJK.

Asset

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Total Assets (Rp. Juta)1,421,785,0071,343,077,8605.86 %
Gross Loan (Rp. Juta)880,685,363859,570,8542.46 %
NPL to Gross Loan2.94 %2.62 %12.21 %8
NPL Net0.8 %1.04 %-23.08 %8
CKPN to Aset Produktif5.42 %3.36 %61.31 %6
Impairment for Financial Assets2.02 %1.52 %32.73 %8
CKPN70,111,70338,145,49183.8 %
PPA Wajib dihitung33,635,76628,999,80915.99 %
Pemenuhan PPAP208.44 %131.54 %58.47 %10
Total asset BANK BRI per 31 Desember 2020 naik sebesar  5,86% menjadi Rp. 1.421 triliun dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini antara lain karena adanya  peningkatan yang cukup signifikan pada  Surat berharga yang dimiliki  dan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) (lihat neraca).

Walaupun kondisi perekonomian yang terus menurun karena dampak pandemi Covid-19, pemberian kredit tahun 2020 naik sebesar 5,86% menjadi Rp. 880 triliun. Kenaikan ini di dominasi pada segmen UMKM yang tumbuh sebesar Rp. 50 triliun sehingga menjadi Rp.  466 triliun (lihat Kualitas Aktiva Produktif).

Dilihat dari rasio NPL to Gross Loan, kredit bermasalah meningkat tipis menjadi 2,94% dari sebelumnya 2,62%. Sementara, rasio  NPL net sebesar 0,80%, masih jauh berada di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu maksimal 5%.  Kredit yang di restrukturisasi juga meningkat 345% dari Rp. 51 triliun menjadi Rp. 230 triliun (lihat Kualitas Aktiva Produktif). 

Rasio CKPN terhadap aset produktif meningkat dari 3,36% menjadi 5,42%. Peningkatan ini karena adanya cadangan yang disiapkan untuk aset produktif yang bermasalah.  Terlihat dari pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP) yang sebesar  208,44%. Hal ini berarti, manajemen BANK BRI menyiapkan pencadangan yang kuat  dengan tujuan untuk mengantisipasi potensi kerugian apabila aset produktif macet.

Secara umum, kualitas asset BANK BRI tergolong baik karena rasio NPL di bawah ketentuan OJK dan coverage ratio atas aset bermasalah berada jauh diatas 100%.

Earning & Efficiency

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Total Profit (Rp. Juta)18,353,30334,028,685-46.07 %0
ROE11.05 %19.41 %-43.07 %6
ROA1.98 %3.5 %-43.43 %4
BOPO81.22 %70.1 %15.86 %4
Biaya Operasional Non-Bunga to Total Aset5.44 %4.75 %14.51 %6
Biaya Operasional Non-Bunga to Pendapatan Bunga70.36 %55.19 %27.48 %4
NIM6.0 %6.98 %-14.04 %10
Funding Cost3.03 %3.51 %-13.67 %10
Fee Based Income to Total Income10.98 %9.94 %10.45 %6
Pembayaran Deviden0.0 %47.54 %0 %0
Total profit  31 Desember 2020 turun cukup signifikan sebesar minus 46,07% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini antara lain karena adanya Pendapatan bunga bersih yang minus 4% dari Rp. 78,5 triliun menjadi Rp. 75,1 triliun dan peningkatan beban biaya  pada Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 41% dari Rp. 20,4 triliun menjadi Rp. 28,7 triliun (lihat Laporan Laba Rugi), dan tercermin pada ROE yang menurun (43,07%), dari 19,41% menjadi 11,05%.

Walaupun demikian ROE kwartal IV tahun 2020 ini masih berada jauh  diatas quality level 5% (rata-rata suku bunga deposito tahun 2020). Ini mencerminkan efektifitas permodalan BANK BRI dalam menciptakan laba masih sangat optimal.​ Rasio ROA BANK BRI tahun 2020 juga menurun dari 3,50%  menjadi 1,98% dan berada pada angka yang dinilai masih baik karena  melampaui quality level diatas 1%.

Dibandingkan dengan peer bank (Mandiri, BCA dan BNI), profit atau laba bersih BANK BRI tahun 2020 sebesar Rp. 18,35 triliun adalah yang terbesar kedua. Demikian juga untuk ROE sebesar 11,05% dan ROA sebesar 1,98% merupakan tertinggi kedua diantara peer bank (lihat  perbandingan peer bank).

Rasio BOPO per 31 Desember 2020 naik dari  70,10% menjadi 81,22%. Angka ini dinilai kurang  bagus karena berada diatas batas normal 70%.  Perlu menjadi perhatian Manajemen BANK BRI untuk menjaga biaya operasional ini sampai batas normal, agar dapat mempertahankan efisiensi perseroan.

NIM BANK BRI tahun 2020 turun minus 14,04% dari 6,98% menjadi 6,0%. Hal ini dinilai masih sangat baik karena berada di atas quality level, yaitu lebih besar dari 3%. NIM BANK BRI dibandingkan dengan peer bank adalah yang tertinggi. Hal ini wajar karena portfolio kreditnya mayoritas (53%) ada pada segmen UMKM. Sementara, rasio funding cost tahun 2020 sangat bagus, dengan trend menurun dari 3,51% menjadi 3,03%, seiring dengan penurunan BI 7-Day Reverse Repo rate menjadi 4,00% pada 15 Juli 2020.   

Pendapatan fee based income tahun 2020 dari provisi komisi naik dari 9,94% menjadi 10,98%. Angka rasio ini cukup baik karena diatas 10%, karena pendapatan operasional dari Komisi/provisi/fee dan Administrasi  berkontribusi pada laba perseroan.

Secara umum kondisi profitabilitas  BANK BRI tergolong sangat baik,  namun efisiensi operasional perlu lebih ditingkatkan.

Liquidity

RasioQ4 2020Q4 2019GrowthNilai
Customer Deposit (Rp. Juta)1,052,663,870969,750,0068.55 %8
Low Cost Deposit61.0 %59.01 %3.38 %8
Loan to Deposit Ratio83.66 %88.64 %-5.62 %10
Liquid Asset to Total Asset10.92 %16.63 %-34.35 %8
Liquid Asset to Customer Deposit14.75 %23.03 %-35.97 %8
Interbank Ratio76.4 %149.21 %-48.8 %6
Loan to Funding Ratio81.07 %85.27 %-4.92 %10
Customer deposit pada kwartal IV 2020 naik sebesar 8,55% dari Rp. 969 triliun menjadi Rp. 1.052 triliun. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya Giro (9%), Tabungan (14%) dan Deposito (3%), (lihat Neraca) . Meningkatnya dana masyarakat ini  menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BANK BRI. Dan low cost deposit  berupa Giro dan Tabungan masih  mendominasi dana pihak ketiga sebesar 61%, dengan trend meningkat.

Rasio LDR pada tahun 2020 menurun  dibanding tahun 2019 menjadi sebesar 83,66%. Penurunan ini karena adanya kenaikan DPK yang lebih besar (8,55%)  daripada kenaikan Kredit (2.46%). LDR BANK BRI tahun 2020 berada di bawah ambang batas maksimal 92%, sehingga masih perlu melakukan peningkatan ekspansi kredit .

Rasio liquid asset terhadap total asset selama tahun 2020 turun cukup signifikan dari sebesar 16,63% menjadi 10,92%. Angka rasio ini belum cukup memadai  sebagai reserve untuk mendukung likuiditas, karena berada di bawah angka 12%. Sementara rasio likuid aset terhadap customer deposit di tahun 2020 sebesar 14,75% cukup memadai, namun perlu ditingkatkan untuk ketersediaan likuiditas, karena masih berada di bawah angka standar 15%.

Secara umum likuiditas BANK BRI cukup baik karena berada pada level of liquid asset yang memadai.

Kesimpulan

Kondisi keuangan BANK BRI tahun 2020 dinilai kuat tercermin dari permodalan dengan CAR yang berada diatas ketentuan minimum OJK, dan  kualitas asset yang bagus dengan NPL yang masih berada di bawah standar. Dari aspek  profitabilitas dan ROA, ROE sangat baik dan berada di atas quality level. Namun  aspek efisiensi masih perlu ditingkatkan. BANK BRI dinilai mampu mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena pencadangan aset diatas 200% dan likuiditas cukup memadai. 
Bagikan:
Company
HomeAbout UsDisclaimerKebijakan Privasi
Features
Sign InSign UpAnalisa BankPeringkat Bank

Kinerja Bank

Copyrights © 2023, kinerjabank.com
Dikembangkan di Bali, oleh Tim Kinerja Bank